The angkoters (Sebutan untuk para penumpang angkot :D) memasuki satu per satu dari empat barisan angkot (angkutan perkotaan) yang kami gunakan. Perjalanan ini memakan waktu sekitar satu jam dari Dramaga. Tidak begitu jauh memang. Udara cukup bersahabat, langit terlihat cerah, kicau burung terdengar merdu dan sekawanan monyet tampak bekejaran satu sama lain menyambut kedatangan kami di kawasan wisata Curug Nangka. (gpp lah ke ge-er-an ya :D)
![]() |
Kenalan yuuk :) |
Tampak sebuah tulisan di antara pepohonan 'disewakan hammock' menarik perhatian saya. Yah, dengan barisan pepohonan yang menjulang tinggi, udara yang sejuk serta gemericik suara air yang mengalir memang tepat sekali digunakan untuk bersantai bergelung dalam hammock yang dipasang. Selain daya tarik utama yang berasal dari curug, lokasi ini juga banyak digunakan pengunjung untuk camping bermalam di tenda-tenda yang banyak kami jumpai di sekitar pepohonan rindang.
![]() |
Mau camping? Tetap waspada ya, banyak monyet mengintai |
Lepas games, kami memutuskan untuk pergi ke Curug Daun yang lokasinya sekitar 1-1.5 km dari lokasi permainan. Sebagian anggota memutuskan kembali ke tempat berkumpul pertama kali, di mana tas dan barang-barang yang kami bawa berada, dan berusaha menjaga dari aksi jahil barisan monyet yang berlarian mengambil sisa-sisa makan siang kami.
![]() |
Menikmati indahnya air terjun |
Seperti biasa, tampak para pengunjung berfoto ria di bebatuan di bawah air terjun yang mengalir. Saya tidak membawa pakaian ganti karena tidak berniat bermain air terjun, sehingga saya memutuskan untuk mencari lokasi bebatuan yang memungkinkan untuk mendapatkan foto dengan angel yang menarik. Beberapa teman tampak asyik bergaya, dan saya asyik menjepret empat enam foto mereka.
Gemuruh, air terjun yang tadinya putih bersih dan indah berubah menjadi air bah. Saya yang tidak menyadari kondisi sebenarnya, karena memang sedang membelakangi air terjun, berusaha menyelamatkan diri, berlari mencari posisi aman. Menggigil, gemetar ketakutan. Beberapa anggota rombongan masih terjebak di antara bebatuan. Tampak mereka mengeratkan tangan pada bebatuan atau apapun yang bisa dijadikan pegangan. Seorang bapak penjual makanan yang berjualan tepat di samping air terjun, melompat mencoba menyelamatkan mereka. Tak pedulikan air terjun yang mengalir sangat deras, berusaha menolong satu persatu.
![]() |
Terima kasih bapak, sudah membantu kami |
![]() |
Jernihnya air terjun berganti dengan air bah yang menakutkan |
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika berkunjung ke curug atau air terjun:
1. Baca Doa
Sebagai seorang muslim, dimanapun kita akan berpergian, mau ke warung di dekat rumah sekalipun, kita diharuskan untuk membaca doa, sebagai salah satu bentuk permohonan penjagaan kepada Allah.
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.
Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya: ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setanpun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya,’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud).
2. Gunakan alas kaki yang nyaman atau sandal gunung (sepatu/sandal khusus untuk mendaki). Tidak menggunakan alas kaki yang licin bagian bawahnya.
3. Untuk muslimah. Bawa pakaian ganti, kaos kaki double dan jaket. Untuk mengantisipasi jika pakaian basah dapat segera ganti dengan pakaian yang kering.
4. Jika sedang hujan atau sekedar gerimis sebaiknya tidak mendekat ke wilayah air terjun. Bisa saja di bagian hulu yang tidak terlihat sedang hujan deras dan banjir sehingga nantinya akan mengakibatkan air bah pada air terjun.
5. Membawa plastik khusus hp dan kamera. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, peralatan elektronik tersebut dapat dimasukkan ke dalam palstik agar aman.
2. Gunakan alas kaki yang nyaman atau sandal gunung (sepatu/sandal khusus untuk mendaki). Tidak menggunakan alas kaki yang licin bagian bawahnya.
3. Untuk muslimah. Bawa pakaian ganti, kaos kaki double dan jaket. Untuk mengantisipasi jika pakaian basah dapat segera ganti dengan pakaian yang kering.
4. Jika sedang hujan atau sekedar gerimis sebaiknya tidak mendekat ke wilayah air terjun. Bisa saja di bagian hulu yang tidak terlihat sedang hujan deras dan banjir sehingga nantinya akan mengakibatkan air bah pada air terjun.
5. Membawa plastik khusus hp dan kamera. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, peralatan elektronik tersebut dapat dimasukkan ke dalam palstik agar aman.
6. Selalu waspada dan berhati-hati.
===Mohon maaf atas ketidaknyamanan postingan artikel yang double. Template masih dalam proses perbaikan===
===Mohon maaf atas ketidaknyamanan postingan artikel yang double. Template masih dalam proses perbaikan===
Syukron untuk cerita singkatnya mba. Alhamdulillah...
ReplyDeletesama-sama mb
DeleteSmoga g kapok ya mba main2 k curug lagi 😆
ReplyDeleteIn syaa Allah g trauma, tpi harus tetep waspada..
Delete