Setiap orang
memiliki jatah rezeki masing-masing. Ianya sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz
semua tentang hidup mati, jodoh, rezeki ataupun segala hal yang berkaitan
dengan diri kita.
Tidak hanya
manusia, tumbuhan dan binatangpun telah memiliki bagian rezekinya. Dalam
realitasnya, kemampuan serta lamanya waktu yang mereka habiskan untuk mendapatkan
rezeki setiap orang tentu berbeda. Melalui berbagai profesi yang mereka
kerjakan seperti guru, manager, petugas kebersihan, penjaga keamanan dan lain
sebagainya. Ada yang bekerja seharian penuh, dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam, bekerja 5 jam, 6 jam ataupun beberapa hari dalam dalam
satu bulan.
Allah telah
menetapkan bagaimana cara kita bekerja untuk mendapatkan rezeki yang telah Ia
janjikan. Seperti halnya dengan seekor cicak (instrument lagu berputar: cicak..cicak di
dinding..diam..diam merayap..hehe) yang menunggu dengan sabar mangsanya. Seekor nyamuk, seekor kupu-kupu
ataupun hewan lainya yang dengan mudah ia tangkap.
Setiap orang
tentu memiliki kemampuan yang berbeda. Seperti halnya sang cicak, yang kita
lakukan untuk mendapatkan rezeki hanya
mengusahakan apa yang mampu kita lakukan. Tak akan lari rezeki dikejar, Jika sudah
rezeki tentu akan mendekat, jika belum maka tetap berusaha untuk mendapatkan
rezeki yang halal dengan cara yang halal yang akan membuahkan keberkahan.
Dengan tidak
menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta seperti halnya maraknya aksi “begal” yang saat ini
banyak diberitakan oleh berbagia media, baik media cetak maupun TV yang
tentunya sangat meresahkan masyarakat.
Semoga atas apa yang kita usahakan saat ini
Allah memberi kemudahan. Jika rezeki itu masih jauh semoga didekatkan. Jika rezeki
itu masih di langit semoga diturunkan, jika masih di dalam bumi semoga
dikeluarkan, jika masih sulit semoga dimudahkan, jika sedikit semoga di cukupkan
dan jika rezeki itu banyak semoga di berkahkan.
Semoga bermanfaat ^_^
Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon