Hampir Tidak Kebagian Tiket Mudik Lebaran

Sedang asyiknya kongkow di perpustakaan, pesan dari kakak perempuan masuk. "Mau mudik lebaran tanggal berapa? Tiket kereta api sudah bisa dipesan." Kemudian saya membalas tanggal sekian (setelah mengira dan mempertimbangkan sejenak, melihat tanggal lebaran di google :D ). Masuklah balasan pesan "Tanggal segitu sudah habis, tinggal tanggal-tanggal terakhir, kalau mau, ada kelas eksekutif harganya Rp 700.000." Beuh mahal banget, secara saya terbiasa naik kereta ekonomi, sekalinya ditawarin yang beda kelas :), merasa sayang jika uang sejumlah itu hanya untuk beli tiket kereta api sekali jalan.

Lebaran? Puasa saja belum. Memang sih. Tetapi begitulah kenyataanya. Sebagai anak perantauan, untuk mengantisipasi harga tiket yang melonjak mahalnya ketika lebaran, salah satunya dengan pesan tiket jauh-jauh hari,  bisa pesan dua bulan atau lebih sebelum lebaran. Selain karena harga tiket, juga karena ketersediaan tiket kereta api yang terbatas jumlahnya. 
Yuuk naik kereta api (Pict by superadventure.co.id)
Bagi teman sekalian yang tidak pernah naik kereta ekonomi, begini gambaran sekilas tentang kereta kelas ini. Kereta ekonomi Kertajaya, merupakan jenis kereta ekonomi yang melintas di jalur pantura dengan stasiun akhir Pasar Turi Surabaya. Kereta ekonomi kini sudah mengalami perbaikan. Jika kamu membayangkan naik kereta ekonomi akan penuh dengan sayuran, binatang ternak unggas dan jenis barang dagangan lainnya yang dibawa penumpang. Itu dulu. Saat ini, pengelola KAI (Kereta Api Indonesia) sudah memberikan perbaruan yang lebih nyaman untuk para penumpang. 

Setiap gerbong sudah dilengkapi dengan AC (Air conditioner), tidak ada penjual makanan yang berlalu lalang menjajakan jualannya, tersedia saluran listrik, tersedianya air toilet yang cukup, tidak ada lagi penumpang yang tidak dapat tempat duduk (dulu, karena penumpang membeli tiket melalui calo, ada nomor duduk yang double dimiliki oleh dua orang, sehingga penumpang lain harus berdiri, atau duduk berdesakan dengan penumpang lain, selain itu, penumpang kereta api bahkan tidur di kolong tempat duduk penumpang lain, tidur di depan toilet, tidur di sepanjang jalan yang terdapat di koridor, sangat tidak nyaman memang, namun semuanya itu mereka terima karena ingin pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan keluarga tercinta).

Intinya, kereta ekonomi saat ini sudah cukup nyaman untuk dijadikan moda transportasi pilihan anak perantauan. Kekurangan dari kereta ini adalah tempat duduk yang saling berhadapan dengan penumpang lain. Jika para penumpang di samping kiri kanan adalah dari satu keluarga, maka kita bisa menjadi anak angkat semalam yang akan diperhatikan oleh mereka, akan ditawari makanan dan minuman atau bahkan disewakan bantal (mungkin mereka merasa kasihan karena melihat kita pulang sendirian). Atau jika kebetulan mereka yang duduk di sekitar kita adalah laki-laki semua, kita bisa minta pindah ke bangku lain yang ada penumpang perempuanya (dengan muka memelas ke penumpang tersebut :D). Selain itu, tidak adanya penjual makanan dari luar yang biasanya berkeliling diwaktu-waktu tertentu akan membuat kita kelaparan. Antisipasinya kita harus membawa bekal sendiri. Jika mau beli makanan yang dijual oleh pihak KAI, juga bisa :). Mudik saya tahun lalu, pihak KAI menyediakan buka puasa untuk para penumpang, jadi kita hanya membawa air minum dan makanan kecil. Untuk tahun ini, semoga masih ada program tersebut.

Dulu, di setiap daerah yang saya lewati, para penjual akan berdesakan masuk menjajakan barang jualanya. Misalnya ketika kereta berhenti di daerah Brebes, yang terkenal dengan telur asinnya, maka para penjual akan menjajakan telur asin dengan harga yang lebih murah. Ada lagi, ketika kereta berhenti di Pekalongan, maka para penjual batik Pekalongan akan banyak menawarkan pakaian-pakaian batik kepada para penumpang.

Tahun ini kakak saya mencoba memesankan tiket kereta api melalui salah satu E-commerce, pertama kalinya untuk mudik lebaran. Kalau sebelumnya kami memesan melalui calo. Iya calo. Harga tiket yang kami dapatkan? jangan tanya, bisa dua kali lipat dari harga tiket aslinya. Jika harga normal tiket ekonomi Rp 165.000/orang maka bisa naik menjadi Rp 285.000-Rp 300.000/orang. Mahal banget kan?. Alasan kenapa beli di calo pada saat itu, karena kita bisa membeli tiket mudik pada tanggal yang kita tentukan yang biasanya di loket pembelian sudah habis untuk tanggal tersebut. Kekurangannya, tentu saja harga tiket yang jauh lebih mahal, paling parah mungkin ada orang lain yang memiliki nomor duduk yang sama dengan nomor kita. Jadi, nggak lagi beli di calo !.

Perjalanan menggunakan kereta api sekitar 10 sampai 11 jam untuk sampai di stasiun terdekat tempat tinggal saya. Alhamdulillah untuk tiket mudik lebaran tahun ini, saya masih kebagian tiket ekonomi Kertajaya pada tanggal yang saya inginkan (setelah sebelumnya habis pada tanggal tersebut) dengan harga Rp 185.000 (wajar naik sedikit, daripada membeli di calo). Rencana berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 14.00 tiba di stasiun tujuan pukul 00.33 WIB. Berangkat-Tidur-Sampai rumah. In syaa Allah

2 comments:

  1. Sukses ya mbak,,,,

    Artikelnya bagus.
    Goodjobs

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon