Cara Mudah Menjelajah Jabodetabek dengan Commuter Line

Tags

Bepergian antar wilayah, khususnya di pulau Jawa, dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan moda transportasi kereta api. Tentu saja alasan yang mendukung karena harga tiket kereta api yang jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan pesawat, apalagi jika menggunakan kereta api ekonomi. Hal ini lah yang menjadi alasan kenapa moda transportasi kereta api masih menjadi pilihan bagi banyak orang.
Commuter Line Jabodetabek
Selain kereta api, di kota super sibuk seperti wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,  Bekasi) terdapat moda transportasi Commuter Line atau lebih terkenal dengan sebutan KRL Commuter Line. KRL merupakan layanan kereta rel listrik yang beroperasi di bawah komando PT. KAI Commuter Indonesia (KCI) yang merupakan anak perusahaan dari PT. Kereta Api Indonesia (KAI). 

Sejarah Singkat Commuter Line
Rencana elektrifikasi jalur kereta api sudah digaungkan sejak tahun 1917 oleh perusahaan kereta api milik Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS) dan pembangunan jalur elektrifikasi mulai dibangun pada tahun1923, kemudian kereta listrik mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1925 yang melayani jalur Tandjong Priok-Meester Cornelis (Jatinegara). Dikarenakan kondisi Indonesia yang tidak kondusif, jumlah penumpang yang menurun tajam, dan ternyata penggunaan kereta rel listrik menyebabkan kemacetan, maka Presiden Soekarno memerintahkan Gubernur Sudiro untuk menghapuskan trem listik pada tahun 1960. Dan pada tahun 1972 kereta listrik kembali beroperasi.
Rute Commuter Line Jabodetabek (Pic by krl.co.id)
Bepergian dari suatu tempat ke tempat lain di wilayah Jabodetabek tidak pernah saya bayangkan akan sangat mudah. Salah satu hal yang membuat mudah adalah moda transportasi KRL Commuter Line yang hanya ada di wilayah ini.  KRL memiliki 6 jalur utama dan 13 relasi yang melayani wilayah Jabodetabek dan Lebak. Sehingga, akan sangat mudah untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain di wilayah ini.
Untuk bisa menikmati moda transportasi ini, tentu saja penumpang harus membeli tiket. Yang berbeda dengan tiket kereta api biasa yang berbentuk kertas, KRL menerapkan tiket elektronik. Ada 4 jenis tiket yang berlaku, diantaranya Multi trip dan Single trip, Tiket Harian Berjamin (THB), Kartu Multi Trip (KMT), dan Kartu Pra bayar Bank.

Kartu Multi Trip dan Single Trip
Kartu Multi Trip dan Single Trip mulai digunakan pada tahun 2013, yang sebelumnya menggantikan Kartu Trayek Bulanan (KTB)/Kartu Langganan Sekolah (KLS). Kartu ini digunakan sebagai pengganti uang tunai yang digunakan untuk transaksi perjalanan menggunakan KRL dalam bentuk kartu sekali pakai (Single Trip) dan pra bayar (Multi Trip).

Tiket Harian Berjaminan (THB)
Salah satu kekurangan dari katu Single Trip adalah sering hilangnya tiket perjalanan yang dialami penumpang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diterapkanlah Tiket Harian Berjaminan (THB). Sebelum naik KRL, penumpang harus membeli tiket pada loket atau mesin yang disediakan di setiap stasiun KRL. Harga yang harus dibayarkan oleh penumpang, meliputi tarif perjalanan dan tarif jaminan kartu (yang jika sewaktu-waktu tiket hilang, PT. KCI tidak mengalami kerugian). Misalnya harga tiket yang diharuskan sejumlah Rp 16.000 (6000 tarif perjalanan Bogor-Buaran=>bisa berbeda tergantung stasiun tujuan, dan Rp 10.000 uang jaminan kartu). Setelah sampai di stasiun tujuan, tiket ini dapat disetorkan kembali di loket tujuan, dan penumpang akan menerima uang Rp 10.000 sebagai uang jaminan kartu.

Kartu Multi Trip (KMT)
Penggunaan THB juga tidak terlepas dari kendala yang dihadapi yaitu saat penukaran tiket dan uang jaminan maka akan menimbulkan antrian panjang, terutama pada stasiun besar dan saat liburan, yang jumlahnya cenderung banyak pada saat itu. Maka hadirlah Kartu Multi Trip (KMT) yang memudahkan untuk penumpang. Penumpang dapat membeli kartu ini pada stasiun KRL yang tersedia dengan harga Rp 45.000-Rp 50.000 dengan isi saldo di dalam kartu Rp 20.000-Rp 25.000. Jika saldo habis, penumpang dapat mengisi ulang pada mesin khusus untuk kartu jenis ini yang juga terdapat di stasiun.

Kartu Pra bayar Bank
Penggunaan KMT juga tidak lepas dari kendala, yaitu mengantrinya penumpang untuk mengisi saldo kartu, dikarenakan jumlah mesin khusus KMT yang sedikit, sementara jumlah penumpang yang mulai banyak memiliki kartu jenis ini. Dan kemudian muculah jenis kartu pra bayar bank. Kartu jenis ini sudah banyak dikeluarkan oleh bank-bank yang ada di Indonesia. Beberapa bank mengeluarkan jenis kartu elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, misalnya untuk naik TransJakarta, membeli minuman di Vending Machine, membayar tol, naik kereta KRL (Misalnya kartu Tap Cash yang dikeluarkan oleh Bank BNI) dan untuk keperluan lainnya.

Pembelian kartu ini dapat dilakukan di bank-bank yang mengeluarkan berbagai jenis kartu elektronik. Harga kartu ini tidak jauh berbeda dengan KMT, namun beberapa hanya membeli kartunya saja tanpa ada isi saldo di dalamnya (untuk kartu Tap Cash BNI, saya membeli dengan harga Rp 20.000 tanpa ada isi saldo). Untuk mengisi saldo kartu dapat dilakukan di ATM di bank masing-masing.
Pembelian kartu THB
Saat ini, di beberapa Stasiun KRL, sudah tidak menerapkan kartu Multri Trip dan Single Trip yang sudah sepenuhnya menerapkan KMT dan kartu prabayar bank. Mungkin, hal ini lebih efektif untuk menghindari antrian penumpang di loket pengembalian kartu serta menjaga kondusifitas perjalanan.

Semoga moda transportasi seperti ini juga ada di daerah lain di Indonesia, selain karena mengurangi kemacetan, murah untuk tarif perjalanan serta memudahkan untuk berpergian.

Oh ya, satu lagi. KRL Commuter Line dilengkapi dengan gerbong khusus wanita yang berada di gerbong paling depan dan belakang. Jadi lebih aman untuk kaum hawa. Meskipun berdesak-desakan masih di antara para wanita, meskipun kewaspadaan akan pencopet barang-barang berharga terus dilakukan.

Jadi, ingin menjelajah wilayah Jabodetabek dengan mudah? moda transportasi KRL pilihan tepatnya. Penumpang tinggal memilih daerah yang ingin dikunjungi, kemudian membeli tiket THB (kalau belum memiliki KMT/ kartu prabayar dari bank), melakukan tap in kartu pada mesin masuk area KRL, melakukan perjalanan, dan terakhir jika lokasi yang di tuju masih jauh penumpang dapat menyambung dengan moda transportasi lainnya. Mudah bukan.
Tap kan kartu pada mesin yang ada di pintu masuk dan keluar KRL Commuter Line

Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon