Perjalanan Nyasar Bagi Seorang Pejalan Itu Menyenangkan

Apakah kamu setuju dengan judul artikel ini? Well, setiap orang memiliki pandangan yang berbeda ketika dihadapkan dengan suatu keadaan yang tidak menyenangkan, misalnya saja saat nyasar bepergian ke suatu tempat. Namun, bagi saya pribadi perjalanan nyasar merupakan bagian perjalanan dadakan yang mungkin lebih menarik ceritanya dibandingkan dengan tujuan perjalanan sebelumnya. Bisa dikatakan ketika kita nyasar, kita akan lebih tahu banyak hal.

Mau kemana kita??

Beberapa tempat menarik ini, Saya temukan ketika nyasar, pengen ke tempat A eh dapatnya tempat B, meskipun beberapa perjalanan akhirnya ketemu juga dengan tempat A, namun dengan waktu yang sedikit lama dari jadwal yang diperkirakan. 


1. Samila Beach Songkhla Thailand
Setelah tinggal selama lima bulan di Thailand beberapa tahun yang lalu, saya memutuskan untuk melakukan solo trip ke suatu tempat yang saya anggap akan memberikan informasi tentang potensi budidaya atau segala hal tentang perikanan di daerah tersebut. 

Layang-layang yang dijual disekitar pantai

Sebenarnya Saya tidak begitu hafal di mana titik koordinat lokasi yang Saya tuju. Lalu bagaimana tahu tentang lokasi ini? Saat itu kami sedang dalam perjalanan menuju Konsulat Besar Republik Indonesia (KBRI) di Songkhla untuk melaksanakan upacara kemerdekaan Republik Indonesia. Selama perjalanan, Saya melihat banyak hasil perikanan yang dijual di samping kanan-kiri jalan. Hal yang tentu saja sangat menarik perhatian Saya sebagai anak perikanan. Sehingga pada itu Saya berencana untuk melakukan survey ke lokasi tersebut.


Dua bulan setelah upacara kemerdekaan dengan berbekal bahasa Thailand seadanya saya mulai melakukan solo trip. Beberapa kosakata yang dibutuhkan saat menggunakan kendaraan umum mulai saya hafalkan, terlebih yang paling penting adalah nomor dan jenis kendaraan yang akan saya gunakan. Untuk mencapai lokasi tersebut, saya harus berganti tiga jenis kendaraan yang berbeda. Cukup menantang bukan?


Perjalananpun dimulai. Selesai menaiki kendaraan kedua, saya memutuskan pergi ke pasar yang ternyata dekat dengan tempat menunggu kendaraan ketiga. Di pasar, saya memutuskan untuk membeli jaket. "Tao rai kha" begitu seingat saya pertanyaan yang Saya sampaikan, yang artinya 'Berapa harganya?" Dan penjual menyebut sejumlah harga yang jika di rupiahkan senilai 75 ribu rupiah. Karena tidak tahu cara menawar, Saya pun langsung membeli jaket itu :D.


Perjalanan dengan menggunakan kendaraan ketiga pun berlanjut. Selama perjalanan saya selalu menengok ke kanan-kiri jalan, mencoba mencari lokasi penjualan hasil perikanan. Yang saya dapatkan NIHIL. Apakah saya salah jalan? mungkin saja, karena memang saya juga tidak hafal bagaimana rute jalan yang harus dilalui (saat upacara, kami berangkat rombongan dengan kendaraan pribadi). 


Dan perjalanan Saya pun akhirnya berlabuh ke Samila Beach. Bukan tempat berkumpulnya nelayan atau tempat pelelangan ikan, melainkan tempat wisata :D. Pantai ini cukup ramai dengan para pengunjung. Tampak beberapa keluarga, teman, dan mungkin pasangan meramaikan pemandangan pantai. Sementara Saya sendirian dan dengan pede nya menyusuri tempat asing yang tidak pernah Saya datangi sebelumnya. Untungnya ada kamera yang setia menemani, sehingga daripada terlihat seperti orang hilang :D, Saya menyibukkan diri dengan berfoto-foto.

Patung Kucing dan Tikus di Samila Beach

Samila Beach menjadi salah satu destinasi wisata andalan di wilayah Songkhla. Pantai ini terkenal dengan patung putri duyung yang menjadi Ikon pantai Samila. Patung ini dikalangan wisatawan terkenal dengan sebutan The golden mermaid, karena memang patung tersebut berwarna keemasan. Selain patung tersebut, terdapat juga patung kucing dan tikus yang menarik para wisatawan. 


Pada perjalanan ini Saya memang tidak mendapatkan apa yang saya inginkan, namun pengalaman berinteraksi dengan warga saat berkendara, saat di pasar dan menikmati wisata daerah setempat menjadi pengalaman menarik yang saya syukuri, yang mungkin tidak akan saya dapatkan ketika tidak ada yang mengajak saya berpergian.

2. Marina Bay-Singapura
Kampung Glam menjadi destinasi terakhir kami saat mengikuti perjalanan tur gratis yang difasilitasi oleh Bandara Changi. Durasi untuk tur gratis ini sekitar 2.5 jam untuk beberapa tempat. Para penumpang akan diberikan durasi waktu untuk setiap destinasi yang dikunjungi. Jika lebih dari waktu yang ditentukan dan mereka tidak berada di dalam bus tur, maka mereka akan ditinggal.

Kurang satu anggota saat di Marlion Park

Nah, pada saat tur ke Kampung Glam inilah rombongan mulai terpecah. Terlena dengan pernak-pernik oleh-oleh khas Singapura yang dijual, beberapa teman tertinggal dengan rombongan yang lain. Sehingga mereka harus menemukan cara sendiri untuk sampai bandara.


Beruntungnya Saya dan seorang teman berlari ketika waktu menunjukkan menit-menit terakhir waktu akan habis, sehingga kami dapat dengan nyaman kembali lagi ke bandara Changi. Namun, teryata kita masih memiliki waktu transit yang cukup. Jujur saya sendiri tidak tahu menahu dengan destinasi wisata yang ada di Singapura, yang saya tahu hanya patung Merlion :D. Sehingga  kami memutuskan untuk berkeliling Singapura. 

Bersama patner nyasar :D

Dan perjalanan pun dimulai. Ini menjadi pengalaman pertama saya menaiki MRT (tidak begitu berbeda dengan MRT di Jakarta). Dibantu oleh seorang petugas, kami membeli tiket perjalanan (Seperti kartu untuk naik KRL atau kartu Tap Cash). Tujuan utama kami adalah Bugis Street. Namun di tengah perjalanan kami berpindah kelain hati dan memilih destinasi lain yaitu Orchard (sebenarnya kami tidak memiliki destinasi mana yang harus dipilih, begitu mendengar kata Orchard kami langsung turun di stasiun tersebut).

Singapura Dimalam hari

Pemandangan malam hari Singapura sangat indah. Kelip lampu gedung-gedung tinggi tampak indah menemani. Setelah keluar dari stasiun, kaki kami melangkah tanpa arah. Mana yang bagus itu yang kami tuju. Dan baru malam ini Saya tahu, ternyata perjalanan bonek pada saat itu mengantarkan kami ke destinasi wisata yang sangat terkenal di Singapura, beberapa diantaranya Pemandangan malam di Marina Bay Sands, Helix Bridge dan Art Science Museum. Tempat yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya, jika tidak melakukan perjalanan nyasar ini.


3. Festival Jepang dan Konser K-Pop
Tujuan utama dari perjalanan ini adalah Islamic Book Fair di Jakarta Convention Center (JCC). Padalah ini kali kedua saya pergi ke JCC namun tetap saja kesasar. Tempat nyasar yang pertama adalah Festival Jepang. Entah kenapa pada saat itu pikiran saya blank tidak tahu arah, atau lebih tepatnya tidak berfikir jika saya sebelumnya sudah pernah ke JCC. Alhasil, karena melihat ramainya pengunjung di festival ini, saya akhirnya membeli tiket untuk bisa masuk ke area festival (Dalam hati saya "mungkin lokasi JCC di dalam area festival :D). 


Sudah nyasar ke Festival Jepang, kaki saya pun kembali nyasar ke Gelora Bung Karno, Stadion sepak bola besar yang sudah sangat sering saya dengar gaungnya. Sebenarnya sudah lama Saya penasan dengan stadion ini, bagaimana bentuk bangunan dan lainnya. Di sini saya hanya melihat area luar stadion.

Banner Konser K-Pop

Tak sampai di situ, melihat kerumunan mengantri masuk ke suatu tempat. Saya penasaran. Apa yang Saya lakukan? tentu saja ikut :D. Sesampai di lokasi ternyata tempat tersebut adalah wilayah penjualan merchendise dan tiket K-Pop yang akan tayang beberapa jam lagi. Terdengar beberapa lagu dari penyanyi yang mau tampil, ramai di putar. Beberapa anak muda tampak mengenakan bando konser dan kipas bergambar sang artis. Untung saja untuk masuk ke area konser memakai tiket, sehingga kali ini Saya tidak zonk lagi mengeluarkan uang untuk agenda lain yang tidak diperlukan.


Cerita lebih lengkap tentang Festival Jepang dan Konser K-Pop dapat kamu
baca di sini.


Setelah melewati Festival Jepang, Gelora Bung Karno dan Konser K-Pop akhirnya kaki saya kembali ke jalan yang benar yaitu Pameran buku Islamic Book Fair JCC :D. Namun, banyak Insight baru yang saya dapatkan sebelum mencapai tujuan yang sebenarnya.

 

Maka, mari berbaik sangka dengan jalan cerita yang ditentukan oleh Allah. Apa yang tidak kita sukai bisa saja yang terbaik untuk kita. Termasuk, perjalanan nyasar yang kita lakukan:D


Bagaimana? Apakah kamu masuk dalam tim yang merasa senang ketika nyasar ataukah sebaliknya ??

Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon