Pengalaman Bepergian Dengan Kereta Api Ekonomi Lokal Sidoarjo-Bojonegoro

KRL Commuter Line  merupakan  salah satu moda transportasi andalan warga Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).  Moda transportasi ini dapat memudahkan warga bepergian dari suatu tempat ke tempat lain dengan biaya yang lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi lain seperti angkutan kota (angkot), ojek online (ojol), bus atau jenis lainnya. 

Artikel lebih lengkap tentang Commuter line dapat di baca di sini.


Mau Pergi Kemana?


Sayangnya KRL ini hanya terdapat di wilayah Jabodetabek, sehingga kebermanfaatannya tidak banyak dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun, di Jawa Timur ternyata kemudahan transportasi hadir dalam bentuk Kereta Api Ekonomi Lokal. Apa perbedaan dan persamaan dari kedua jenis transportasi ini ? Berikut penjelasannya


Perbedaan KRL Commuter Line Vs KA Ekonomi Lokal

 
1. Tiket Kereta
Tiket untuk KRL dapat diperoleh dengan membeli langsung tiket di stasiun keberangkatan. Pembelian tiket ini langsung dilakukan oleh penumpang sendiri pada mesin pembelian tiket jika di stasiun besar atau membeli tiket kereta pada loket pembelian tiket untuk stasiun kecil. Namun saat ini terdapat kebijakan baru (bertahap dari beberapa stasiun) yang mewajibkan setiap penumpang untuk menggunakan kartu (misalkan Tap Cash) yang dapat di top up ulang ketika saldo tidak mencukupi. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi jumlah antrian penumpang pada saat pembelian tiket. Ketika sudah sampai di stasiun tujuan, kita hanya perlu men-tab-kan kartu tersebut pada hgate yang sudah disediakan.


Sedangkan pembelian tiket KA Ekonomi Lokal dilakukan melalui aplikasi seperti aplikasi Kereta Api Indonesia (KAI), E-tiket, Tiket.com atau jenis e-commerce lainnya. Sebelum kita berangkat, kita harus menscan barcode tiket tersebut serta menyerahkan data diri KTP atau jenis lainnya. Pada saat sampai di stasiun tujuan kita tidak perlu untuk pengecekan tiket lagi dan bisa langsung ke luar stasiun.

Tap Cash  salah satu jenis kartu untuk naik KRL Commuter Line

2. Tempat Duduk
Pada KRL Commuter Line ada tempat duduk khusus perempuan pada gerbong paling depan dan paling belakang. Hal ini tentu saja lebih nyaman jika dibandingkan dengan naik KRL Commuter Line pada gerbong campuran (laki-laki-perempuan), apalagi pada jam-jam sibuk yang biasanya berdesak-desakan. 


Selain itu, tempat duduk pada KRL memanjang pada ke kedua sisi kereta. Penumpang yang tidak dapat tempat duduk akan berdiri di tengah-tengah dengan berpegangan pada pengangan kereta yang sudah disediakan. Terdapat juga tempat duduk prioritas bagi penumpang yang hamil, lansia, disabilitas, sakit atau lainnya. Tidak tersedia toilet pada KRL Commuter Line.


Untuk KA Ekonomi Lokal, sesuai dengan namanya tempat duduk kereta jenis ini sama dengan kereta ekonomi pada umumnya, berbaris dengan tiga orang sebelah kiri dan dua orang sebelah kanan. Tempat duduk ini akan saling berhadapan dengan jarak yang tidak terlalu lebar. Tersedia toilet pada KA Ekonomi Lokal.


3. Jumlah Kereta

Mobilitas yang besar warga Jabodetabek dapat diimbangi dengan ketersediaan  KRL Commuter Line yang mencukupi. Seingat Saya di Stasiun Manggarai Jakarta terdapat 10 peron, yang artinya peron-peron ini akan dilintasi oleh KRL dengan tujuan yang berbeda.Untuk menunggu satu kereta dengan kereta lain biasanya tidak membutuhkan waktu yang lama, kurang lebih 10-15. Misalkan saja ketika kita ingin bepergian ke Jakarta Kota dari Bogor maka kita dapat menggunakan 18 nomor KRL Commuter Line yang berbeda dengan jadwal yang sudah ditentukan.


Untuk KA Ekonomi Lokal hanya terdapat tiga jenis kereta yang berbeda yang beroperasi pada jalur atau tujuan yang berbeda pula.


Persamaan KRL Commuter Line Vs KA Ekonomi Lokal


1. Melayani Wilayah Lokal
KRL Commuter Line beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (JABODETABEK). Kehadiran KRL Commuter Line di wilayah super sibuk ini sangat membantu mobilitas para pekerja dan untuk aktivitas lainnya. Ada sekitar 58 stasiun pemberhentian yang beroperasi di wilayah ini. Mulai beroperasi mulai pukul 04.00  (dari Stasiun Bogor) sampai dengan pukul 22.12 (dari Stasiun Jakarta Kota).


Pada kereta Ekonomi Lokal, terdapat tiga kereta api yang beroperasi dengan jalur Sidoarjo-Bojonegoro (Sidoarjo-Gedangan-Waru-Wonokromo-Gubeng-Pasarturi-Tandes-Kandangan-Benowo-Cerme-Duduk-Lamongan-Pucuk-Babat-Bowerno-Sumberrejo-Kapas-Bojonegoro), Surabaya Kota-Sidoarjo (Surabaya Kota-Gubeng-Wonokromo-Waru-Gedangan-Sidoarjo), Kertosono-Surabaya Kota (Kertosono-Sembung-Jombang-Peterongan-Sumobito-Curahmalang-Mojokerto-Tarik-Kedinding-Krian-Sepanjang-Wonokromo-Gubeng-Surabaya Kota).

Jadwal KA Ekonomi Lokal


2. Harga tiket yang terjangkau
Jika dibandingkan dengan moda transportasi lain, bepergian dengan menggunakan kereta memiliki tarif yang lebih murah. Untuk KRL Commuter Line dan KA Ekonomi Lokal rata-rata kita akan membayar 6000 rupiah untuk perjalanan selama 1 jam, misalkan saja dari Stasiun Cerme Gresik ke Stasiun Babat Lamongan, begitu juga dengan perjalanan 1 jam dari Stasiun Bogor ke Stasiun Buaran Cakung. Sehingga bepergian menggunakan KRL atau KA Lokal banyak dipilih banyak orang. Selain murah, juga efisien untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.


Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon