World Wetlands Day 2021

Tags

World Wetlands Day (WWD) atau dikenal dengan Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia tahun ini diadakan di Kecamatan Ujungpangkah (meliputi wilayah Ujungpangkah Wetan, Ujungpangkah Kulon dan Banyuurip), Gresik, Jawa Timur yang tepat diselenggarakan pada tanggal 2 Juni 2021. 


Lahan basah merupakan wilayah dimana tanahnya jenuh dengan air, baik air yang bersifat permanen maupun sementara (musiman), baik perairan alami atau buatan. Yang termasuk dalam bagian dari lahan basah diantaranya sungai, danau, gambut, teluk dan rawa dengan air mengalir atau diam, air tawar, payau dan asin. 


Pemanfaatan Lahan Basah memiliki tujuan untuk kesejahteraan masyarakat, mencukupi air bersih, makanan berlimpah (baik baik manusia ataupun hewan), melindungi dari bencara, penyimpan karbon, keanekaragaman hayati dan keindahan alam.


Pada WWD yang diselenggarakan tahun ini, diadakan selama dua hari. Pada hari pertama diadakan tiga kegiatan utama, yaitu:
1.Observasi Landscape KEE, Potensi Keanekaragaman Hayati, Explorasi Perusahaan Gas Negara (PGN Saka), dan Panen Kerang Hijau.
2. Observasi Habitat Burung Migran (Pelikan, Gajahan Timur dll), Program PEN Rehabilitas Mangrove, Suaka Burung.
3. Observasi Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Tempat Pelelangan Ikan, Pondok Pesantren, UMKM kerupuk.


Pada kegiatan nomor 1 dan 2 dilakukan dengan berkeliling menggunakan perahu yang sudah dipersiapkan. Dan pada kegiatan nomor 3 dilakukan secara langsung dengan mengobservasi tujuan yang sudah ditetapkan. Selain itu, penanaman mangrove dan pelepasan burung menjadi bagian dari acara ini.

Aparat Pemerintah melakukan foto bersama seusai acara WWD hari ke-1

Kegiatan WWD di Ujungpangkah dihadiri oleh berbagai pihak yang mendukung, yang berkaitan dengan Lahan Basah atau pelestarian lingkungan. Dari para pejabat pemerintahan, NGO (Non Governmental Organization/ Lembaga Swadaya Masyarakat), media, akademisi, masyarakat pemberdaya dan  berbagai lembaga lainnya. Pada hari kedua, pelaksanaan WWD dilakukan di Hotel Aston Inn dengan berbagai agenda yang mendukung, termasuk didalamnya penyerahan dokumen pengajuan Magrove Ujungpangkah menjadi kawasan Situs Ramsar.


Acara WWD ini merupakan tindak lanjut dari Konvensi Ramsar Site. Menurut Wikipedia, Konversi Ramsar merupakan perjanjian internasional untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan. Ramsar Site atau Situs Ramsar merupakan kawasan-kawasan yang ditetapkan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah di dunia. 


Konversi Ramsar pertama kali disusun dan disetujui di Iran pada tahun 1971 dan kemudian mulai berlaku pada tanggal 21 Desember 1975 dengan nama resmi Konvesi 'The Convention on Wetlands of International Importance, especially as Waterfowl Habitat'. Di Indonesia Konversi Ramsar mulai diratifikasi (proses adopsi perjanjian internasional, atau konstitusi atau dokumen yang bersifat nasional lainnya)  melalui Keputusan Presiden RI No. 48 tahun 1991.


Di Indonesia terdapat 7 Situs Ramsar yang sudah diakui menjadi Situs Ramsar Dunia, diantaranya Taman Nasional Danau Sentarum Kalimantan, Taman Nasional Wasur Papua, Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Pulu Rambut Jakarta, Taman Nasional Berbak Jambi, Taman Nasional Sembilang Sumatera Selatan, Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah.

Burung yang tidak mau lepas ke alam bebas (tertinggal dari kawannya)

Di Jawa Timur,  Mangrove Ujungpangkah-Gresik yang masuk dalam KEE (Kawasan Ekosistem Esensial) baru saja diajukan menjadi Situs Ramsar dan merupakan hal yang unik jika dibandingkan dengan Situs Ramsar lain karena merupakan wilayah pemanfaatan lahan basah mangrove yang tidak masuk dalam wilayah konservasi, yang keberadaan mangrove tersebut tidak dalam kawasan yang memang dilindungi dalam suatu wilayah konservasi melainkan karena upaya pelestarian mangrove oleh berbagai pihak yang mendukung pendanaan dan peran penting masyarakat yang mendukung kelestarian wilayah tersebut.

Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon