Rintik hujan kian deras, membuat basah sebagian jaket yang saya kenakan. Lokasi yang saya tuju masih sekitar 20 menit lagi, namun dengan sedikit terpaksa akhirnya saya memilih untuk menepi ke warung kopi di samping jalan, demi menyelamatkan barang bawaan. Terlebih, di tas punggung ada laptop yang harus dijaga karena akan digunakan setelah me-laut nanti.
![]() |
Semangat Para Pejuang Skripsi |
Di bagian depan warung terdapat sebuah gazebo bambu yang aman untuk berteduh. Sang ibu pemilik warung kemudian menawarkan saya untuk masuk ke warung kopi beliau, karena masih pagi dan tidak berminat juga untuk ngopi, hanya saya tolak dengan tersenyum dan menganggukan kepala. Setengah jam berlalu, hujan terlihat reda, namun teryata ketika saya melanjutkan perjalanan, hujan kembali datang dengan riangnya.
Para pencari data kerang hijau sudah berkumpul semua di Banyuurip Mangrove Center (BMC). Perahu yang kami sewa juga sudah merapat di dermaga kecil yang terletak di lokasi tersebut. Demi menjaga keselamatan, tak lupa kami mengenakan Life Jacket yang sudah disediakan oleh pengelola BMC.
![]() |
Bagan Tancap, Area Budidaya Kerang Hijau |
Ada lima bagan tempat budidaya kerang hijau yang menjadi tujuan kami. Memerlukan waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai di bagan pertama. Pada kesempatan ini, saya menemani para pejuang skripsi untuk mengambil kerang hijau, plankton serta melakukan pengukuran kualitas air seperti pH, salinitas dan lain sebagainya pada setiap rumpon yang kami tuju. Perjalanan dari BMC-bagan-BMC memakan waktu sekitar dua jam.
Pada bagan pertama, kedua dan ketiga, kondisi kami masih stabil. Hembusan angin masih bisa dinikmati kesegarannya. Namun, pada bagan keempat dan kelima, riak ombak kian besar. Bagi saya yang belum terbiasa dengan buaian ombak ini, respon pertama yang dirasakan adalah kepala yang pusing, perut mual dan sedikit masuk angin akibat efek kehujanan juga. Bahkan, salah seorang anggota ada yang muntah karena tidak tahan dengan ayunan ombak yang terlalu kencang (menurut kami yang tidak tahan dengan ombak).
![]() |
Kalau ngga mabok, masih bisa foto :D |
Sebenarnya ini bukan kali pertama juga kami melakukan aktivitas menggunakan perahu, beberapa kali bahkan, namun mungkin karena kapal tidak berhenti dalam waktu yang cukup lama saat di laut, sehingga ayunan ombak tidak cukup terasa. Padahal saya juga pernah merasakan hebatnya ombak setinggi enam meter saat melewati Laut China Selatan dan tentu saja saya mabok laut parah, namun ternyata setelah bertahun-tahun terlewati tetap saja belum cukup membantu untuk kebal dengan ombak di laut.:D
Kembali lagi dengan kerang hijau. Kerang hijau menjadi salah satu hasil budidaya masyarakat di Desa Banyuurip Gresik. Saat panen raya, biasanya harga kerang cenderung lebih murah, satu kilo biasanya hanya berkisar 1.500 rupiah. Namun, ketika membeli olahan kerang hijau rebus di pusat Kota Gresik, tentu harganya akan jauh berbeda, bisa naik sampai enam kali lipat. Para pedagang menjualnya dengan harga 10.000-12.000 rupiah.
![]() |
Panen Raya Harga Kerang Sekitar 1500-2000 Rupiah |
Selain ekowisata mangrove yang cukup terkenal di wilayah ini, budidaya kerang hijau menjadi daya tarik lainnya bagi wisatawan atau bagi para akademisi. Topik-topik penelitian yang menarik dikaji menjadi pilihan para pejuang tugas akhir seperti rombongan perjalanan kali ini.
Bagan tancap merupakan sistem budidaya kerang hijau yang digunakan oleh para pembudidaya. Jika kamu, sekali dua kali melihat banyaknya bambu yang menancap di tengah lautan, bisa jadi itu merupakan area budidaya kerang hijau. Para pembudidaya biasa memasang bambu yang digunakan sebagai media untuk menempelnya spat atau benih kerang hijau.
Benih kerang secara alami akan menempel pada bambu, hinga kerang itu tumbuh besar dan siap di panen. Plankton menjadi pakan alami untuk budidaya kerang. Jika perairan tersebut mengandung banyak limbah, mengkonsumsi kerang hijau tidak menjadi pilihan terbaik karena sifat suspension feeder kerang menjadikan daging kerang juga akan mengandung limbah yang ada di perairan tersebut. Namun, jika lokasi budidaya bersih dan jauh dari pencemaran, kerang hijau tentu aman dikonsumi. (Sekian materi untuk hari ini:D)
So, Tertarik untuk ikut panen langsung kerang hijau di laut? Kamu dan rombongan bisa menyewa perahu milik BMC yang ada di lokasi tersebut atau opsi lainnya kamu bisa membeli kerang hijau yang baru dipanen yang biasanya di jual di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di lokasi tersebut (jika kamu beruntung bertepatan dengan bulan-bulan panen kerang hijau).
Bu Triana keren tulisannya. Jadi pengen kesana :)
ReplyDelete