Beberapa menit lagi tahun baru masehi akan segera berganti. Berganti dengan bilangan baru yang diharapkan juga kebaikan-kebaikan akan ada di dalamnya. Kali ini saya akan sedikit menuliskan cerita tentang buku catatan harian yang sudah saya tulis sejak lama. Tidak ada hal yang spesial, namun bagi saya, ada kebahagiaan tersendiri ketika saya saat membaca kembali catatan perjalanan yang sudah saya lalui itu.
Ide untuk meresume buku harian yang saya tulis, datang begitu saja ketika saya sedang membereskan buku. Menemukan satu persatu buku diary yang wajahnya sudah tidak lagi cerah akibat tergerus oleh waktu. Dan beberapa diantaranya tidak diketahui lagi keberadaanya, buku tahun 2010 dan buku catatan perjalanan tahun 2017-2020 yang tidak sempat saya bawa pulang saat selesai studi di Bogor (masih tertinggal di Jakarta).
Ketika semesta meng-aminkan dan Allah mengijabah doa |
Artikel ini tidak tentang cerita bahagia dan sedih yang saya alami setiap tahunnya, namun lebih kepada manisfestasi syukur saya karena Allah telah memberikan langkah kaki yang kuat hingga sekarang dan tentu saja atas kebaikan yang Allah berikan karena masih memberikan kesempatan untuk bisa menikmati kehidupan sampai saat ini.
Alasan utama saat awal menulis buku harian dipicu oleh kelas motivasi yang saya ikuti. Kelas tersebut menekankan pada fenomena "The low of attraction", menuliskan impian-impian yang ingin digapai melalui hukum ketertarikan dari apa yang kita tuliskan. Prinsip-prinsip dasar dalam konsep the law of attraction diantaranya 1) Apa yang kau pikirkan, itulah yang kau dapatkan 2) Pikiranmu menentukan bagaimana engkau hidup 3) Pikiran yang positif mendatangkan kehidupan yang positif 4) Pikiran yang negatif mendatangkan kehidupan yang negatif (rangkuman dari kajian Dr. Fahruddin Faiz).
Teori yang sangat terkenal dari buku The Secret dan sebenarnya di dalam agama Islam, hal ini sudah sangat kita kenal sejak dulu "Aku sesuai dengan prasangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau (HR.Ahmad)". Apa yang kita fikirkan, itu yang kita dapatkan.
Cara afirmasi positif yang saya lakukan adalah melalui tulisan. Sejak saat itu sampai sekarang (tahun 2010-2021), meskipun tidak setiap hari, terdapat tulisan-tulisan singkat yang saya tuliskan, sebagai moment untuk pengingat. Selain tulisan di buku, tentu saja di blog ini juga.
Dulu, saat saya belum punya laptop, buku menjadi satu-satunya tempat saya untuk mencurahkan cerita-cerita yang menyenangkan, menjengkelkan, atau hanya sekedar ingin curhat saja, mengobrol dengan diri sendiri melalui buku :D. Pada tahun 2012, setelah memiliki notebook, saya masih menuliskan cerita perjalanan saya hanya di buku harian. Pada tahun itu juga, kegiatan nge-blog saya juga pertama kalinya dimulai dengan isi yang masih alay dan tidak jelas tata bahasa serta isinya :D.
Buku yang lainnya belum ditemukan |
Pada tahun 2013 catatan perjalanan saya tidak hanya di buku harian, melainkan di laptop juga. Jadi, ada 3 catatan harian. Ketika lagi mager, saya menuliskan di laptop, ketika pengen latihan memperbaiki bentuk tulisan (tulisan yang sampai saat ini belum ada indah-indahnya) baru saya menuliskan di buku harian, dan ketika saya ingin berbagi cerita yang menarik saya menuliskan di blog :D.
Saat membaca ulang catatan harian pada tanggal 10 Nopember 2011, saya mendapati tulisan dengan font yang besar dan cukup eye catching " IPB kampus impian buat S2". Dua hal yang saya ingat kenapa saya menuliskan hal tersebut adalah satu, karena melihat foto teman di koin IPB, tempat iconik yang selalu rame saat wisuda di gedung Graha Widya. Kemudian terbesitlah keinginan untuk menuliskan impian. Kedua, karena ada saudara jauh yang kuliah di tempat tersebut. Saya yakin tulisan itu hanya bercanda, asal menuliskan saja dan ternyata Allah mengijabah hal yang menurut saya sendiri mustahil untuk digapai yaitu lanjut studi S2 di IPB pada tahun 2017.
Lepas dari tahun tersebut, saya menuliskan impian untuk menjadi seorang guru pada tanggal 9 Oktober 2012 dan alhamdulillah pada tahun 2020 Allah memberikan kesempatan untuk saya mengabdi di almamater sebelumnya di Gresik
Selain menuliskan impian-impian yang ingin digapai, journaling menjadi media yang menurut saya tepat untuk menorehkan kisah dan pinta yang kemudian kita langitkan dalam lantunan doa-doa yang terkadang tipis kemungkinananya untuk dicapai. Namun, pada kenyataanya tidak ada yang mustahil bagi Allah. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, selebihnya Allah yang akan menyelesaikan semuanya. (Semoga suatu saat saya bisa menuliskan manfaat journaling ya).
Selamat datang lembara baru :D |
Selain itu, tulisan quotes yang dibuat sendiri ataupun mengambil dari buku, film, ceramah, seminar dan sumber lain yang sampai saat ini masih bisa dinikmati. Liku perjuangan disetiap episode yang dilalui menjadi pengingat bahwa Allah menggariskan segalanya terjadi karena alasan yang baru diketahui setelah puluhan purnama terlalui. Berprasangka baik atas segala ketetapan-Nya menjadi cara terbaik untuk menunggu akan hadiah yang Allah persiapkan dikemudian hari.
Kegiatan journaling ini pun juga tidak rutin saya lakukan. Sejauh ini, satu buku saya gunakan untuk menulis cerita dua sampai tiga tahun, tergantung dari ketebalan buku dan mood untuk menulis juga :D.
Kalau kamu suka menuliskan catatan harian juga, sudah sejak kamu memulai journaling-nya?
Terima kasih sudah membaca blog saya sampai dengan tahun ini, sampai jumpa tahun depan dengan cerita yang berbeda. InsyaAllah
Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon