5 Aktivitas Bermanfaat Saat Bulan Puasa

Assalamu'alaikum semuanya. Apa kabar? Masih lancarkan puasanya? semoga masih semangat sampai hari terakhir puasa nanti. Tidak terasa kita sudah memasuki hari ke-7 atau ke-8 ramadan. Sebagaimana tujuan akhir dari ibadah ini adalah kembali fitri, tentu ada pembeda antara bulan puasa dengan bulan-bulan sebelumnya.


Banyak amal ibadah dilakukan, banyak hal yang direm tidak dikerjakan, banyak perubahan yang sedikit demi sedikit mulai dibiasakan. Ramadan bulan penempaan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Melakukan kebaikan  demi kebaikan yang bisa dilakukan.

Mau tadarus di rumah atau di masjid bisa pilih yang mana saja

Beberapa aktivitas berikut bisa menjadi agenda yang bisa kita lakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas diri pada bulan ramadan.


1. Aktivias sehari-hari
Aktivitas sehari-hari yang kita lakukan juga bernilai ibadah, jika kita niatkan karena Allah semata (halal dan baik). Seperti merawat anak, membersihkan rumah, bekerja, menuntuk ilmu melalui kegiatan sekolah-perkuliahan dan lainnya bisa menjadi kegiatan yang menghasilkan pundi-pundi pahala.

 
Pada saat bulan ramadan, aktivitas seperti di atas tidak ada yang berhenti (libur). Bahkan bagi ibu yang di rumah, perkerjaan yang dilakukan bisa lebih banyak dari sebelumnya. Mereka harus bangun lebih pagi, mempersiapkan menu berbuka lebih awal agar ada waktu jeda yang bisa digunakan untuk tadarus atau membaca Al-quran. 


Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَن هَمَّ بحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها، كُتِبَتْ له حَسَنَةً، ومَن هَمَّ بحَسَنَةٍ فَعَمِلَها، كُتِبَتْ له عَشْرًا إلى سَبْعِ مِئَةِ ضِعْفٍ، ومَن هَمَّ بسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها، لَمْ تُكْتَبْ، وإنْ عَمِلَها كُتِبَتْ

“Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan, namun tidak jadi dilakukan, maka ditulis baginya 1 kebaikan. Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan, dan jadi dilakukan, maka ditulis baginya 10x sampai 700x kebaikan. Siapa yang berniat melakukan suatu keburukan, namun tidak jadi dilakukan, maka tidak ditulis keburukan tersebut. Dan jika dilakukan, ditulis 1 keburukan.” (HR. Muslim no. 130)


2. Tadarus
Tadarus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari puasa. Di masjid-mushola pasti sering kita dengar alunan ayat suci dibaca, sebelum waktu sholat dan setelah selesai sholat dilakukan. Adanya tadarus, membuat vibe ramadan begitu terasa. Masjid-masjid menjadi makmur dengan kehadiran para jamaah. Apalagi menjelang sholat magrib dan isya. 

Masjid kini semakin ramai

رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

Artinya: Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, La,am satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).


Tadarus menjadi cara mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ayat-ayat yang kita baca. Jika sebelum ramadan, interaksi kita dengan Allah sangat minim, maka pada bulan ramadan inilah kita akan berlama-lama 'bercengkerama' denganNya.


3. Baca Buku
Membaca buku yang bermanfaat juga merupakan ibadah. Menambah pemahan tentang suatu ilmu dan kemudian menyebarkan ilmu tersebut ke orang lain atau kita mengambil hikmah dari tulisan tersebut yang kemudian tercermin dari perubahan sikap yang menjadi lebih baik juga menjadi upaya untuk mendekatkan diri kepadaNya.


Buku-buku yang mengandung banyak ilmu membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT yang kemudian memberikan efek positif untuk diri sendiri terlebih jika bisa ditularkan ke orang lain. Genre buku yang dipilih sesuai dengan kesuakaan pembaca. (Jika kamu ingin coba baca beberapa review buku bisa baca di sini).


4. Hafalan
Tidak harus dalam jumlah yang banyak jika memang sulit dilakukan. Menjadikan diri terbiasa dengan kebaikan merupakan langkah awal untuk perubahan. Misalnya hafalan surat pendek. Bisa dimulai meghafalkan dari yang mudah. Satu surat, kita gunakan dalam semua sholat yang kita kerjakan.


Ketika puasa, mungkin kita ingin mengupgrade kuantitas sholat kita. Mulai dari sholat wajib, rawatib, dhuha, tarawih, tahajud, hajat dan lainnya. Maka dengan membaca ayat yang kita hafal pada semua sholat tersebut, dapat membuat kita mudah ingat apa yang kita hafalkan.


Selain hafalan ayat suci, juga bisa hafalan doa. Doa-doa ini akan kita gunakan untuk berdoa di banyak waktu. Menghafalkan doa dalam bahasa arab lebih utama, meskipun Allah mendengarkan do'a dari semua bahasa, namun jika menggunakan bahasa Arab lebih baik.


5. Sedekah

Sedekah bisa kita lakukan dalam banyak hal. Memberikan rezeki yang kita miliki menjadi bentuk sedekah yang sering kita jumpai. Namun, bentuk sedekah sangat banyak sekali. Jika sedekah harta tidak bisa kita lakukan, maka bisa juga melakukan bentuk sedekah lain misalnya sedekah tenaga, fikiran, nasihat dan lainnya.


Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَن هَمَّ بحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها، كُتِبَتْ له حَسَنَةً، ومَن هَمَّ بحَسَنَةٍ فَعَمِلَها، كُتِبَتْ له عَشْرًا إلى سَبْعِ مِئَةِ ضِعْفٍ، ومَن هَمَّ بسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها، لَمْ تُكْتَبْ، وإنْ عَمِلَها كُتِبَتْ

“Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan, namun tidak jadi dilakukan, maka ditulis baginya 1 kebaikan. Barangsiapa yang berniat melakukan suatu kebaikan, dan jadi dilakukan, maka ditulis baginya 10x sampai 700x kebaikan. Siapa yang berniat melakukan suatu keburukan, namun tidak jadi dilakukan, maka tidak ditulis keburukan tersebut. Dan jika dilakukan, ditulis 1 keburukan.” (HR. Muslim no. 130)


Maka pada bulan yang mulia ini mari kita perbanyak melakukan kebaikan sebanyak yang kita mampu lakukan dengan harapan ada pahala yang bisa kita dapatkan.


Dari ‘Umar bin Khathab radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

إنَّما الأعْمالُ بالنِّيَّةِ، وإنَّما لِامْرِئٍ ما نَوَى، فمَن كانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ ورَسولِهِ، فَهِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ ورَسولِهِ، ومَن هاجَرَ إلى دُنْيا يُصِيبُها أوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُها، فَهِجْرَتُهُ إلى ما هاجَرَ إلَيْهِ

 

“Sesungguhnya amalan itu hanyalah tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan pahala sesuai niatnya. Barangsiapa yang hijrah untuk Allah dan rasul-Nya, maka amalan hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah untuk mendapatkan dunia atau untuk menikahi wanita, maka hijrahnya untuk apa yang ia niatkan tersebut.” (HR. Bukhari no. 6953).

 

Selain aktivitas di atas masih banyak kegiatan lain yang bisa kita lakukan. Seperti menyimak kajian secara online atau offline, menolong orang yang membutuhkan dan lain sebagainya. (Aktivitas lain yang bisa lakukan bisa kamu baca di sini). 


Referensi:

Oase.id

Muslim.or.id

#Tulisan berikut menjadi bagian dari BPN 30 Day Blogger Challenge 2022 yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network

Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon