Ikut BPN Blog Challenge Itu Rasanya Nano-nano

Sejauh ini selalu ada rasa 'dag dig dug'  dan grogi di setiap topik yang akan ditulis. Waktu pertama kali menerima tantangan ini, banyak pertanyaan di dalam diri 'apa iya bisa tuntas 30 topik? wah sepertinya nggak bisa nulis topik ini, kalau ganti topik lain gimana ya apa boleh menghubungi tim Blogger Perempuan Network (BPN)' dan lainnya.


Saya tidak ingat kapan pertama kali kenal dengan BPN, yang saya ingat adalah kali pertama berjumpa dengan para member dan pendiri BPN di suatu agenda yang diselenggarakan di Jakarta (Cerita lengkapnya bisa kamu baca di sini). Ada perasaan senang saat bisa berkumpul dengan orang-orang yang menyukai dunia tulis menulis, merasa ada teman yang memiliki hobi yang sama.

Dari sekian teman perempuan yang saya miliki tidak banyak memang yang menggeluti bidang ini. Ketika saya ingin diskusi seputar html blog yang error, pembelian hosting-domain, pengurusan adense dan lainnya yang kemudian tidak menemukan teman untuk sharing maka mau tak mau saya harus berlajar sendiri, otodidak mencari informasi cara mengatasi permasalahan blog yang dialami. Pusing iya, mood turun drastis iya, apalagi jika ada kesalahan setting tema blog, butuh lama waktu memperbakinya. Duh :D.


Mengikuti challenge ini tidak mudah menurut saya, tapi bisa dilakukan. Ini pertama kalinya saya mengikuti challenge dari BPN yang bertepatan dengan bulan puasa. Hari ini memasuki topik yang ke-11 yang berbicara tentang alasan mengapa saya mengikuti challenge ini. Alasan yang diurai menjadi hal yang rasional kemudian diterima dan wajib dicoba untuk saya. Berikut alasan mengapa saya mengikuti BPN 30 Day Ramadan Challenge:


1. Jumlah tulisan yang minim
Jumlah tulisan yang terbit di blog saya setiap bulannya bisa dihitung jari, sangat minim sekali tidak seperti para penulis blog handal di luar  sana yang bisa update tulisan setiap harinya. Bahkan jika sedang tidak semangat bisa juga hiatus berbulan-bulan :(. Alasanya beragam mulai tidak ada ide, tidak mood, kurang semangat karena jumlah pengunjung sedikit yang kemudian blunder efeknya tidak ada karya atau tulisan sama sekali. :(


Mengikuti blog challenge menjadi cara terbaik yang bisa saya lakukan untuk mengupgrade tulisan. Baik dalam kualitas dan kuantitas. Mau tidak mau saya terpacu juga dengan tantangan ini. Mulai mencari, membaca referensi untuk topik-topik  tulisan yang tidak dimengerti.


2. Memutus rantai kemalasan
Mood selalu menjadi kambing hitam dalam banyak hal. Misalnya saja blog ini. Ketika memutuskan akan menulis suatu topik biasanya kita akan semangat di awal, kemudian ketika ada bagian pembahasan yang kurang kita pahami, kita akan berhenti. Proses berhenti ini bisa jadi cepat atau lambat tergantung mood yang hadir. Terkadang mood bisa hadir saat jam-jam krusial untuk tidur, alhasil baru dapat satu dua paragraf mata sudah mengantuk. Sehingga tulisan kembali menjadi draff yang terbengkali.


Challege blog ini ada batas waktu pelaksanaanya. Batasan waktu inilah yang membuat saya untuk wajib menulis atau setor sesuai dengan topik pada hari itu (ada satu hari yang lewat karena tidak ada internet untuk upload artikel). Jika tidak diselesaikan pada hari itu,  maka akan menumpuk dengan topik baru yang siap 'dieksekusi' juga.


3. Kebiasaan baru yang ingin dilakukan
30 hari menulis blog menjadi training untuk saya. Training untuk bisa menulis setiap hari nanti ketika ramadan ini usai. Sampai saat ini saya masih terseok-seok untuk menyelesaikan satu tulisan setiap harinya. Mulai ada pembadingan diri  ketika melihat blogger lain yang sudah expert dan melejit 'Mbak itu bisa ya update tulisan setiap hari, mereka kalau nulis kapan ya mereka kan sibuk, bagaimana ya caranya untuk bisa jadi seorang blogger seperti dia ya' dan lain sebagainya.


Pembadingan diri ini membuat saya terpacu untuk tetap melangkah meneruskan challenge ini. Mungkin saya masih merasa kesulitan untuk menyelesaikan satu tulisan setiap harinya, karena jam tayang yang masih minim. Seorang newbie yang memang harus terus melangkah jika tidak mau tergilas dengan bloger-bloger lain yang memiliki kapasitas lebih baik.


4. Mendapat banyak teman blogger
Saat bertemu anggota BNP beberapa tahun lalu, sebenarnya saya penasaran. 'Banyak tidak ya perempuan yang jadi blogger?' . Pertanyaan yang langsung terjawab saat itu juga ketika  bertemu dengan wajah-wajah baru yang tidak dikenal. Seperti biasa akhirnya berkenalan, saling menanyakan alamat blog dan bertukar alamat instagram. Maka, salah satu upaya untuk mendapatkan teman pada circle yang baru adalah dengan ikut komunitas pada hobi yang kita sukai. 


5. Mendapat hadiah
Nomor lima ini tidak menjadi hal yang ingin didapat. Kalau dapat hadiah, alhamdulillah dan kalau tidak dapat juga alhamdulillah. Alhamdulillah karena dapat berlatih bersama dengan para penggiat tulis-menulis yang lain juga. Dapat melatih diri untuk terus begerak, disaat tangan terhenti sesaat untuk mengeja kata.


Setidaknya dengan mengikuti tulisan yang saya hasilkan selama 30 hari adalah hadiah untuk saya karena bisa menyelesaikan tantangan ini (still 20 days to go, semoga khusnul khotimah dalam menyelesaikan tantangan ini:D).

#Tulisan berikut menjadi bagian dari BPN 30 Day Blogger Challenge 2022 yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network

Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon