Merupakan salah satu pertanyaan yang akan ditanyakan saat bertemu dengan teman, saudara, dan tetangga ketika lama tidak bertemu mereka. Biasanya pertanyaan itu ditanyakan setelah atau sebelum pertanyaan 'Kapan sebar undangan?" :D. Jika kita belum bekerja, pertanyaan ini cukup 'menggangu' karena biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan lain yang cukup mengintimidasi :(. Pun ketika sudah berkerja, pertanyan yang lain juga berlanjut sampai bisa memberikan jawaban yang diinginkan.
Berbicara tentang pekerjaan, Alhamdulillah setelah lulus kuliah, Allah memberikan kesempatan untuk saya bekerja. Mengajar lebih tepatnya. Dahulu saat masih Sekolah Dasar, saat ditanya guru di kelas tentang cita-cita, saya menjawab 'guru', karena hanya itu contoh perkerjaan yang biasa saya lihat di desa.
Seingat saya saat itu dari 80 kepala keluarga yang ada di desa, 99.7% warga bekerja sebagai petani, dua orang sebagai guru, dan satu orang sebagai tentara. Interaksi dengan guru setiap hari membuat gambaran cita-cita hanya itu saja bagi saya.
![]() |
Jika kamu mendapat pertanyaan seperti ini, kamu jawab apa? |
Selepas lulus kuliah kemudian mengajar, menjadi hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Ilmu yang saya miliki masih sangat jauh, masih belum pantas. Sehingga saya berfikir, setelah lulus kuliah kerja di mana saja tidak apa-apa yang penting halal, syukur-syukur dapat tempat yang linear dengan ilmu yang saya pelajari sebelumnya, yang artinya ilmu yang saya pelajari sebelumnya dapat saya praktikkan. Namun, akhirnya saat kesempatan itu hadir, dengan izin Allah saya memberanikan diri untuk mengajar.
Learning by doing, begitulah yang saya lakukan. Sebagai seorang newbie yang belum pernah mengajar sebelumnya (di kelas), hal ini memberikan kesempatan bagi saya untuk tumbuh dan berkembang.
Dunia pendidikan itu dinamis, selalu bergerak. Mau tidak mau, saya juga harus berusaha untuk bergerak juga. Topik-topik yang belum saya kuasai, harus dipelajari. Mengajar memaksa kita untuk terus mengupdate ilmu yang kita miliki, sehingga tidak stagnan. Tidak tertinggal dari perkembangan ilmu yang terus tumbuh.
Bertemu dengan orang-orang baru setiap semester, berbagi ilmu yang sedikit kita ketahui, berdiskusi, mencoba mencari inti dari suatu topik menjadi hal yang membahagiakan ketika selesai dilakukan. Bisa jadi jalan yang Allah tunjukan ini merupakan yang terbaik agar diri saya bisa tumbuh dan berkembang.
Saya mulai bekerja (mengajar) sejak Agustus 2020 hingga saat ini. Banyak hal yang harus selalu dipelajari. Saat pertama kali mengajar saya mengalami kebingungan. Tidak banyak text book saya miliki. Terbiasa menjadi murid yang hanya menerima materi, kini harus berbagi materi dengan yang lainnya.
Maka saya mulai hunting buku di e-commerce ternyata mahal. Setelah searching di google, akhirnya saya menemukan situs yang menyediakan text book bahasa inggris gratis. Satu buku memiliki lebih dari 300 halaman dengan kertas A4 atau F4.
Ternyata mencetak beberapa judul buku juga cukup menguras kantong :D. Setelah cukup memiliki 'buku pegangan' saya menghubungi teman yang ada di Semarang dan Riau. Barangkali mereka punya diktat mata kuliah atau buku referensi yang saya cari.
Alhamdulillah, beberapa materi pelajaran saya dapatkan dari mereka. Bahkan teman saya yang di Riau mengirimkan dalam bentuk hardcopy, Terima kasih :D. Setelah proses pembelajaran berjalan ternyata buku-buku yang saya cetak, tidak begitu terpakai, karena lebih memilih dari text book online yang mudah diterjemahkan di google translate :XD.
Perjalanan mengajar selama dua tahun ini (saat pertama kali kasus covid masuk ke Indonesia) mengajarkan banyak hal. Tentang impian yang dulu sempat diragukan, tentang perjuangan yang tak mudah, serta bagaimana kita berprasangka baik pada setiap episode kehidupan yang terjadi. Sehingga atas apa yang kita lakukan saat ini kita hanya bisa bersyukur bahwa Allah masih memberikan kesempatan hidup sampai saat ini.
Saya juga menyadari tidak ada cara instan untuk mencapai garis finish. Selalu ada hal yang harus dikorbankan. Ada orang tua yang selalu mendukung tanpa diminta. Ada doa-doa yang selalu dilangitkan. Ada sahabat-sahabat yang menemani selama perjalanan. Bisa jadi keberadaan kita saat ini bukan di garis finish, melainkan garis start untuk memulai perjuangan yang baru.
Terkirim doa di bulan ramadan ini, semoga teman-teman yang saat ini belum mendapatkan pekerjaan, semoga setelah hari raya idul fitri nanti akan ada secercah harapan untuk mengabdi, terkhusus untuk teman-teman satu angkatan di kampus sebelumnya. Selamat melanjutkan perjuangan di eposide kehidupan yang berbeda.
#Tulisan berikut menjadi bagian dari BPN 30 Day Blogger Challenge 2022 yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network
Terima kasih atas komentar dan masukkannya :)
EmoticonEmoticon